Bismillahirrahmaanirrahiim
Makna lambang
Garuda Pancasila.
1.
Pilihan untuk menggunakan garuda
sebagai lambang juga merupakan simbol tersendiri
2.
Warna keemasan pada burung Garuda
3.
Paruh, sayap, ekor dan cakar
4.
Kenapa burung Garuda menolehkan
lehernya ke arah kanan
5.
Warna dasar pada ruang prisai
6.
Jumlah bulu pada burung Garuda
Nah tugas’a itu, temen-temen buat makalah tentang “MAKNA
LAMBANG GARUDA PANCASILA” yang meliputi poin-poin yang tertera di atas, tidak
usah pake latar belakang dll, langsung ke pembahasan’a aja. Terus nanti gambar
burung Garuda’a juga jngan lupa ya (kalu bisa jngan kecil, disesuaikan aja),
Biar gak bingung, mungkin bisa di liat
Makna Lambang Garuda Pancasila
“Maka buatlah peringatan, sesungguhnya peringatan
itu manfaat (9). Akan membuat peringatan orang – orang yang takut kepada Alloh
Ta’ala (10)” QS Al ‘Ala 9 – 10
- Pilihan
Untuk Menggunakan Garuda Sebagai Lambang Juga Merupakan Simbol Tersendiri
“Semua binatang yang bergerak di muka bumi, dan
semua binatang yang terbang dengan sayapnya, namun kesemuanya itu adalah jenis
– jenis makhluk yang banyak persamaannya dengan kamu, tiadalah Kami alpakan
segalanya di dalam Kita, kemudian mereka akan dihimpunkan kepada Tuhannya”
QS Al An’am 38
“Jasad – jasad ini semuanya adalah sangkarnya
burung“ (Abu Bakar Ash Shiddiq dalam kitab Ayyuhal Walad karangan Imam
Ghozali)
Dari dasar di atas tahulah kita bahwa burung adalah
perlambang jiwa manusia, sedang Garuda dalam masyarakat Indonesia, dikenal
sebagai burung raksasa. Dengan begini terjalin pengertian bahwasanya Garuda
melambangkan pengertian manusia yang berjiwa besar. Selain itu, Garuda juga
merupakan simbol Indonesia sebagai Bangsa yang Besar juga Negara Besar. Mari
kita perhatikan,
- Luas
wilayah Indonesia
- Sumatra
dan pulau sekitarnya luasnya 473.605,9 km2 setara dengan luas
gabungan Inggris Raya (244.046 km2), Rumania (237.500km2)
dan Yunani (131.944km2)
- Kalimantan
luasnya 549.424951 km2 setara dengan Perancis (547.026km2),
Spanyol (504.782 km2) dan Swedia (449.964 km2)
- Irian
Jaya luasnya 421.951 km2 dan setara dengan Jerman (346.784 km2),
Norwegia (386.640 km2), Polandia (312.677 km2), dan
Italia (312.225 km2)
- Pulau
Jawa & Madura (132.174 km2) atau setara dengan gabungan
Swiss (41.280 km2), Denmark (43.069 km2), Belanda
(41.160 km2), Vatikan (0,44 km2), Monaco (1,81 km2),
Luxemburg (2,586 km2)
- Pulau
Jawa saja tanpa Madura masih lebih luas dibanding Austria (83.853 km2)
atau Portugal (92.082 km2)
- Propinsi
Jateng (34.966 km2) lebih luas dibanding Belgia (30.513 km2),
bahkan DI Jogjakarta masih lebih luas dibanding gabungan Vatikan (0,44 km2),
Monaco (1,81 km2), Luxemburg (2,586 km2)
- Menurut
Deklarasi Juanda, Batas laut Indonesia adalah seluas 3.200.000 km2
sehingga jika ditambahkan dengan luas daratannya, maka luas Indonesia
adalah 5.200.000 km2 menjadikan Indonesia Negara Kepulauan
Terbesar di dunia.
- Kekayaan
alam yang luar biasa melimpah, dengan luas wilayah 5.200.000 km2,
terletak di khatulistiwa yang menjadikan Indonesia beriklim paling nyaman
– iklim tropis, terletak di anatara dua benua dan dua samudera, dilewati
deretan pegunungan, menjadikan Indonesia memiliki potensi alam yang luar
biasa. Sejarah menunjukkan Indonesia adalah penghasil rempah – rempah
utama dunia. Negara dengan sumber kekayaan tambang yang luar biasa,
lengkap dan melimpah. Jutaan jenis hewan dan tumbuhan ada di Indonesia.
Laiknya potongan surga yang turun ke dunia, bahkan dikatakan bahwa
Indonesia adalah Atlantis itu sendiri
- Keragaman
penduduk. Menurut statistik, Indonesia adalah negara dengan jumlah
penduduk lebih dari 250 juta jiwa yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia.
Terbesar ketiga setelah China dan India. Perbedaannya adalah Indonesia
dihuni oleh beragam etnis, suku, ras, bahasa, agama, dan adat istiadat
bandingkan dengan China atau India yang relatif tidak memiliki banyak
perbedaan. Maka boleh dibilang Indonesia merupakan negara dengan keragaman
penduduk terbesar di dunia.
- Indonesia
adalah Bangsa dan Negara yang memiliki sejarah panjang dan kompleks.
Membicarakan sejarah Indonesia sama halnya membicarakan sejarah dunia (Api
Sejarah jilid 1). Bahkan hubungan diplomatik internasional Indonesia sudah
terjalin sejak sebelum Abad 7 M. Ditandai dengan catatan “Berita
Dinasti Tang”, catatan Ma Huan – seorang China muslim,“Ying-yai
heng-lan” dan makam Fatimah binti Maimun di Desa Leran, Gresik.
- Potensi
kejayaan Indonesia, melihat betapa luasnya wilayah Indonesia, kekayaan
alamnya yang melimpah, jumlah penduduknya yang banyak, terbitnya persatuan
dan kesatuan di atas perbedaan, dan semakin tumbuhnya kesadaran Cinta
Tanah Air, jika dan hanya jika Indonesia bisa mengusir kutu dan parasit
yang menempel di bulunya maka Indonesia akan berjaya gilang gumilang.
Inilah yang dicita – citakan oleh Lambang Garuda Pancasila, menjadi Bangsa
& Negara yang besar !
- Warna
Keemasan Pada Burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan.
- Garuda
Memiliki Paruh, Sayap, Ekor, Dan Cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga untuk
melaksanakan perubahan ke arah kebaikan.
Posisi burung Garuda yang dijadikan lambang adalah posisi burung yang sedang terbang, bukan yang sedang diam
Dalam QS An Nahl 79, Alloh Berfirman, “Apakah mereka tidak memperhatikan burung yang mudah terbang di udara?”
juga di dalam QS Al Mulk 19, “Apakah mereka tidak memperhatikan burung yang terbang di angkasa itu?”
Maksudnya posisi terbang adalah Bangsa Indonesia haruslah terus bergerak menuju perubahan dan siap terhadap perubahan. - Lehernya
Menoleh Ke Kanan, dalam
ajaran Islam, posisi kanan itu disebut “Ash-habul yamiin” artinya
melambangkan hal – hal yang baik. Sedang sebelah kiri disebut “Ash-habusy
syimaal” dan melambangkan hal – hal yang negatif. Ini merupakan
perlambang bahwa jiwa – jiwa Bangsa Indonesia haruslah bergerak ke arah
kebaikan. ini sesuai dengan QS Al Baqoroh 148, “Maka berlomba –
lombalah menuju kebaikan“
- Perisai
adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban
Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan,
dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
- Warna
Dasar Pada Ruang Perisai adalah warna bendera kebangsaan
Indonesia “merah-putih” sedang di tengah-tengah perisai terdapat sebuah
garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan
lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang
dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat.
- Pada
perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila.
Merupakan sebuah interpretasi dan lambang dari isi Pancasila. Pengaturan
lambang pada ruang perisai adalah sebagai berikut :
- Bagian
tengah terdapat simbol bintang bersudut lima yang melambangkan sila
pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa. Lambang bintang
dimaksudkan sebagai sebuah cahaya, mengandung makna nur cahyo, atau dalam
bahasa Qur’an Nuurun ‘ala nurrin. Bintangnya memiliki sudut lima,
maksudnya untuk menerangi Dasar Negara yang lima (Pembukaan UUD ‘45
alinea 4), Sifat Negara yang lima (pembukaan UUD ’45 alinea 2), dan
tujuan negara yang lima (Pembukaan UUD ’46 alinea 4). Sedangkan latar
berwarna hitam melambangkan warna alam atau warna asli, yang menunjukkan
bahwa Berkat Rohmat Alloh adalah sumber dari segalanya
- Di
bagian kanan bawah terdapat gambar rantai yang melambangkan sila
kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai
tersebut terdiri atas mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang
saling berkait membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan
laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantai
yang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan
perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi
kuat seperti sebuah rantai.
- Di
bagian kanan atas terdapat gambar pohon beringin yang melambangkan
sila ketiga, Persatuan Indonesia. Pohon beringin digunakan karena
pohon beringin merupakan pohon yang besar di mana banyak orang bisa
berteduh di bawahnya, seperti halnya semua rakyat Indonesia bisa
“berteduh” di bawah naungan negara Indonesia. Selain itu, pohon beringin
memiliki sulur dan akar yang menjalar ke mana-mana, namun tetap berasal
dari satu pohon yang sama, seperti halnya keragaman suku bangsa yang
menyatu di bawah nama Indonesia.
- Kemudian,
di sebelah kiri atas terdapat gambar kepala banteng yang
melambangkan sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Lambang banteng
digunakan karena banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul,
seperti halnya musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul untuk
mendiskusikan sesuatu.
- Dan di
sebelah kiri bawah terdapat gambar padi dan kapas yang
melambangkan sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia. Padi dan kapas digunakan karena merupakan kebutuhan dasar
setiap manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama untuk
mencapai kemakmuran yang merupakan tujuan utama bagi sila kelima ini.
- Jumlah
Bulu Pada Burung Garuda
- 17 –
helai bulu pada masing masing sayap, melambangkan tanggal 17
- 8 –
helai bulu pada ekor artinya melambangkan bulan 8 atau Agustus
- 45 –
helai bulu pada leher burung garuda melambangkan tahun kemerdekaan yaitu
tahun 1945
- Kedua
cakar Garuda Pancasila mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan “Bhinneka
Tunggal Ika” berwarna hitam.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari
Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata “bhinneka” berarti beraneka ragam
atau berbeda-beda, kata “tunggal” berarti satu, kata “ika” berarti itu. Secara
harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan “Berbeda beda tetapi satu jua”, yang
bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu
kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan.
Melambangkan dan menegaskan bahwa meski memiliki keberagaman suku bangsa, adat budaya, ras, bahasa, agama, dan kepercayaan tetapi dengan persatuan dan kesatuan dapat mewujudkan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini adalah peringatan bagi kita untuk menjaga persatuan, mengedepankan hormat menghormati dan toleransi di atas perbedaan untuk mencapai kebaikan bersama.
Melambangkan dan menegaskan bahwa meski memiliki keberagaman suku bangsa, adat budaya, ras, bahasa, agama, dan kepercayaan tetapi dengan persatuan dan kesatuan dapat mewujudkan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini adalah peringatan bagi kita untuk menjaga persatuan, mengedepankan hormat menghormati dan toleransi di atas perbedaan untuk mencapai kebaikan bersama.
0 komentar:
Posting Komentar